kambuh kah,

karena kehadiran mu sesaat di kamera nuat aku gila

kesabaran,, meski mahal
kan ku bayar,, tawakal meski terjal..
pasti ku daki,, seberapa terjal jalan ku
aku tak mu mati disi.
aku tak mau mati sebelum ku lukis wajah
sejenak ,, akan ku tahan nafas
 dan teriakkan aku pasti bisa

coba kau katakan apa yang harus ku lakkan agar pena ini bergerak,
mengayun perlahan meski sedikit tertahan..
bila satu bait pun tak lagiku mampu,
atau tak kau izin kan aku ?
lukiskan paras mu dengan pena ku
mengambar sikap mu dengan nada nada pilihan ku
meski hanya sejenak izinkan aku mengulang,, agar karya ku tak padam.

ku ingin bertanya,
pada mu puja, adakah kala kita bisa bersama melantun kan nada di atas sajadah cinta
aku hendak berucap, maukah kau kupinang dengan hamdalah
saudariku ,,, dewi dewi syurga
atau kua menunggu aku tenggelam,
bersaksi
menjadi kan raga bukti bahwa cinta ku untuk menuji kuasa tertinggi cinta abdi Ilahirobbi

sepert hujan, diawali dengan hitam yang pekat,,berseteru
halilintar,badai dan bekunya kelam
mulai lah ketakutan 
berpadu pada hati, berlindung bukan aku,aku tegar namun lemah