Senin, 28 Februari 2011

puisi untuk mu

Aku tak pernah berlari meninggalkanmu !
Melangkah menjauhi pun tak pernah terlintas
Aku masih disini…. Aku masih ada…
Namun sebait pun kini tak sempat lagi kubuat
Setiap hari kuhanya bisa berkata pada hati
Besok mungkin dapat kuluangkan waktu lagi
Tuk menulis tentang hati…
Dalam sebentuk puisi
Nyatanya aku tak pernah sempat
Ragaku s’lalu saja terlebih dahulu penat
Sehingga asa dan rasa tak pernah sempat
Dapatkan waktu yang tepat untuk puisi-puisi baru kubuat
Hingga sekali lagi di pagi ini
Kerinduan pada puisi kembali menjadi
Curahan hatiku dalam sebentuk puisi

Selasa, 22 Februari 2011

kambuh

aku kambuh lagi,,,
kamu lagi
kambuh lagi
kamu lagi
udah puasa ..
kambuh lagi...
ku tunduk kan mata...
tak kuasa asa
aku kambuh,,kamu tertawa..
aku mengila kamu,diam tak bicara
lalu kan ku buang kemana...
lentera cahaya merah muda

Senin, 21 Februari 2011

hanya lentera yang bercahaya,dengan lembut sendu,,samar dan mententaramkan..."senyum sang bayang"

hari ini

nama mu sering ku samar kan..
sering pula,,di kaburkan.
di lupakan
sengaja ,, walau tetap tak bisa

hari ini

kepada siapa puisi ini harus ku berikan.
bimbang,memandang mu .siksa untuk ku
kepada siapa syair ku tertuju
lelah,pada mu yang tak  pernah mengerti.
kepada syapa lagu ku berdendang..
serak,,,menyanyi tampa arah dan tujuan,,,
dan kesemuan ,,ke semua an...dari mu masih ku ragukan,,

Rabu, 02 Februari 2011

bosan,ngetik proposal


ramahkah?
Terbuat sebuah cacatan
Peluh darah dan uban
Guratan wajah tekenang,
Kehidupan.bukan drama senjakalana di kubur senja
Berubahlah.usia,, berubah lah tawa, tangis ,,menjemput
Kembalilah,,
Mengenang kaki  sampai uban ,
Dari hina ke hina an ,,mulia ke muli-an
Manusia aku hanya manusia 
Dalam segala ketetapannya

Jika kalau, bintang punya mimpi
Lantas mimipi apa lagi
Jika kalau purnama \ tampa sabit
Lantas kesempurnan itu
Jika kalau semua kebutuhan terpenuhi
Lantas buat apa lagi
Jika kalau senyum mu semua untuk ku
Lantas apa mau ku
Jika kalau semua mudah tampa surut
Maka tak pernah bintang bermipi

Bersama

Menjamah kata rindu, membungkam jemu
Menjamah kata rindu terlintas rasa haru, senang, semangat, lunglai, luluh jadi Satu
Berucap rindu, menafsirkan suara kalbu
Bertemu,, dengan rindu karena kasih sayang dari Mu.tulus pada ku