Selasa, 21 Februari 2012

Senja dan Gerimis,,




Senja dan Gerimis,,


Senja dan Gerimis, bersamaan mereka datang, Air yang perlahan membentuk riak riak kecil, Melompat riang bertemu saudaranya di kaleng bekas yang sengaja ku taruh di bawah jendela kamar sebelah luar, dengan sebuah altar senja kuning, ke jingga jinggan.
Orkestra alam, semakin lama semakin riang, di pandu oleh angin. angin seperti dirigen pemandu,..semakin lama membuat suasana syhdu,,Subahanalloh...

sejak lama aku menyukai gerimis,,membentuk gambar wajah ku di kaca yang berembun, lembab.
setelah seharian beraktivitas, aku merindukan hujan dan senja, teh hangat,+ roti roma.
duduk di beranda atau menatap sore di balik jendela, menatap ke langit, aktivitas yang hampir menjadi agenda rutin setelah mandi sore..


sudah lama kami duduk,
sore ini aku ke datangan tamu. Utami
karib ku, sejak beberapa bulan lalu ia menjadi karib, tempat ku membagi cerita. hari ini tiba saja ia datang k rumah ku,
membawa sebingkis senyum yang terlanjur di desain teramat manis, oleh Nya,

" Senja selalu indah, ya,,"  ku alih kan pembicaran yang terlulu serius sejak tadi.." seperti mata hari pun punya kelopak yaitu senja, nyaman, dingin.."
" namun senja selalu sedih, pernah kah kau lihat senja tersenyum ?..." ujar nya..
" seperti sore ini, ia seperti sedang menangis ...? "

sesaat kami terdiam menatap gerimis yang semakin riang, dan berganti nama menjadi hujan ,,,

" tidak.. senja tidak selalu identek dengan sedih,, namun ia lebih dekat dengan ketenangan, sebuah moment pergantian.. bukan kah siang untuk bekerja dan malam untuk beristirahat,,? maka ..Alloh SWT .. Robb yang maha sempurna menciptakan senja untuk sebuah peringatan ,,,!”

*******

" Kak maf ya.? "  kata nya,,semakin lirih,namun serius.

hujan sudah mulai lelah mungkin, meningalkan genangan air,,
memenuhi kaleng bekas roti di bawah jendala.,tinggal beberapa tetes lagi yang ia tuntas kan ,,mengantung di bibir genting,mengombak di daun.

"kak.. " ..mata nya yang sendu, menatapku,,dan aku tak mampu membalas tatapnya

hari ini aku pulang cepat, sengaja .
meninggalkan pekerjaan ku..
minggu minggu ini suasana hati ku sering tiba-tiba penat..dingin..
ada yang menggangu,.mata ku lebih keliatan sayu..lemah, entah ada ap dengan diriku, aku pun tak begitu faham.
huuhh ,, disorentasi,,,,

seperti resah, rindu, jemu, senang, sedih,, semua terakumulasi, di jadikan satu tablet, dan ku telan,,
apakah aku sedang di landa ….?
ahh,,bukankah beberapakali aku mampu menanggulangi masalah masalah seperti ini,
dua atau tiga kali,, sesaat aku masih ingat,,
aku mampu membuang jauh  segala harap seperti ini, ..

namun kali ini,,,
semua benar benar mengusik ku,.
Beberapa kali kulawan, namun semakin terasa berat.
“Aku bisa, aku bisa, aku bisa, aku bisa, aku bisa bisa “,,ratusan kali ku ucap untuk meyakinkan hati, aku bisa melawan dan melewati hal ini,,
Dan aku benar benar merasa takut …semakin ku buang semakin keras ia menghantam, menghimpit,
“”””” ahhhhhhhhhhhhhh sebah,,,”””””””


Dan kemarin malam ku dialog kan perasan ku ini pada, yang memiliki,,
Ku adukan,,
Bilakah ini benar Engaku ya Robb, yang telah menitipkan, menganugrahkan..
Beriakan lah hamba petunjuk, aku lemah ya Robb, ya Alloh,,engaku yang menguasai kolbu ku ini..
Engaku yang merajai semua ..

***********


"kak,. Maf ya, tapi akuu,, " meninggalkan pengalan tanya, dan hari ini aku tahu, bagaimana memahami lagu lagu kecewa, lagu merindu,..

entah,, setelah beberapa hari mengenalnya, ad semangat yang berbeda,.
dan kadang suasana itu membuat senang. namun. tiba saja menjadi kegundahan..
semua terlanjur ku sedu sendiri, ku tuang sendiri.. namun tak ku minum, ku biarkan dingin,,
mungkin aku cukup mahir menasehati beberapa murid atau kawan ,
namun aku tak begitu faham saat ia datang sendiri tiba tiba, menantangku,, menghujam,tampa sebuah pemberitahuan.


hujan benar benar sudah lelah, burung burung gereja berterbangan, hilir mudik beberapa orang yang sedari tadi mengaharap hujan reda,,
kadang aku merasa benar benar menyesal mengatakan nya,,
namun batas ke penatan ku, benar benar sudah maksimal.bila kah ada cara lain mengkikis kan, sudah ku lakukan
beberapa kali ku fikiran dan beberapa kali ku yakinkan,,bahwa yang akan ku lakukan benar.

dan siang tadi ku akumulasikan niat ku tersebut, ku sms karib ku,utami..Sulan utami ningsih..
" nti sore ke Kontrakan ya,  have some problem nih "

....ataukah aku yang memandang semua ini dari sisi yang salah, melihat senyumnya dari sudut yang salah,,

Bada Ashar ia benar benar datang, membawa senyuman,,Ceria, Namun senja kali ini, tampa sedang berduka,mengumpal beberapa awan sedikit kelabu dan menghitam.. dua cangkir teh dan setoples roti roma, kutawarkan dari dapur..

" Kau mempesona tam,,," canda ku.
sepert biasa ia selalu nampak menyengkan untuk di jadikan teman karib..
membicarakan masalah maslah yang tak tampak serius namun menjadi suatu yang penting,,

gerimis mulai turun perlahan,,senja semakin sayu sayhdu,, bersimponi

" Ada masalah ap Kak ''... tanya nya.  Membuat ku bimbang.

harus ku mulai dari mana,
harus kah ?
bagaiman nanti nya
bukan kah aku sudah tahu akhir nya,..

ku meragu kembali,,
ya harus, aku tak mau ini menjadi sebuah beban
....

" Mi aku seperti nya suka am kamu ,,,
Tamii entah mulai kapan, aku juga mulai tidak faham atas ke adaan ini, namun persaan ini menganggap kamu lebih dari teman atau lebih dari sebuah karib ,.
hati ini benar benar meminta mu,, sebagai kasih,,"
,,serak  banar semakin berat suara ku ini,,,namun ada kelapangan yang perlahan kurasa
" Mi maff aku banar menganggap mu lebih, wajah mu benar benar datang mengalihkan orentasi ku mengalihkan fokus ku,,menjadi bulan bulanan dalam waktu yang berlalu
bahkan saat aku sujud , aku tak tau harus bagamna lagi, mi,,"

hening,, hanya gerimis membagi ribuan pertanyaan yang menyelimut...
suara kaleng biskut yang terpukul air,,,


" Utami kamu faham kan,, maff  akuu benarrr,banar .Mencin .. Ta.  Mu "
dan seperti banar banar terhenti, habis,, tak satu kata pun mampu ku cipta lagi,,,

biarkan senja ini menjadi bukti,, ia tidak sedang  bersedih namun senja ini sedang mengungkapkan kegundahannya, ke bimbangan,, agar hilanglah mendung yang mengumpal, Kan di gantikan Perdu,yang tenang damai bagi siapa saja yang menatapnya,, Symponi senja,.



*************
Sebelum magrib ia pulang, meninggalkan senyum,,meninggalkan kata maaff..
aku faham,,keadaan ini,
memaklumkan semua kondisi
Konsekuensi..dan
bahwa aku masih punya fokus yang lebih besar,,
Syukurlah...
dan beban ini benar benar berkurang...
************
Robi latadranii fardan wa angta hoyirul waa ri stiin....( QS : Al Anbiya: 89)


dhiytop@yahoo.co.id..
real me, form me to you...


0 komentar:

Posting Komentar