Rabu, 27 Juni 2012

YSUN

kau dalam semua sisi ku,
aku tak perlu tahu banyak tentang mu,,
selukis senyum mu yang ku mau
hanya sesaat meleburkan penat,yang mengerak
rindu rindu ku tak pernah bisa menguap
kurasa semakin pekat,,

kau dalam persepsiku
seprti utara bagi ku,,
menyudutkan, memaksa,semua 
menjadikan biru,, haru

kau dalam benak ku
tak ayal ku sebut bunga
semusim semi di utara desa
menjadikan anak anak ceria,,
menjadikan senja berbeda,,,

kau dalam doa ku...
membenahkan kerah baju,,
menghidangkan secangkir kehangatan pagi
menjadi permaisuri, menjadi ibu bagi buah hatii,,,

Y-SUN>>>>

Selasa, 19 Juni 2012

Aku semestinya Merindu MU ,,

aku yakin,
Engkau menatap Ku.Mencurahkan cinta Mu,, dalam bait  bait kalam Mu
ya kemarin pagi aku mencumbu kembali kemasraan yang lama ku rindu,, sujud syahdu di sajadah cahya Mu..
mata ku berkaca kaca,,, nada nada doa ku terisak,,Merindu MU,, dalam Takbir, dalam ruku ku dalam sujud ku...

saat aku bersama mu kawan


apa yang membuat kau terus memikirnya ? apakah kau benar sedalam itu rasa mu pada nya?

kami duduk disebuah kaki lima,
yang menjajakan kelapa muda dengan sedikit campuran nira,
ia sahabat ku masih seperti dulu,

kendaran tampa henti berlalu lalang di depan kami, tampa sedikit meninggalkan bekas di mata, atau kenanga di hati. 
rasa segar air kelapa muda perlahan menghapus dahaga, dan juga sedikit problema.
datang pergi terus berganti

" gimana,  "
singkat bukan entah tanda tanya atau tanda seru yang harus kububuhkan, kami selalu mengawali dengan  tanya yang bukan tanya, kata yang mengambang seperti pernyataan, namun begitulah semestinya seorang kawan, memahami tampa harus di komandoi
namun aku selalu yakin utuk menjawab tanya nya atau aku juga selalu tahu apayang harus kutanyakan padanya

" kadang aku bimbang "
dalam kata ku aku pun masih bimbang, sebimbang itukah ?
lalu siapa yang harus menjawabnya ? bilakah aku pun tak tahu ?
waktu,! mungkin...

" aku tahu sebenarnya dalam bimbang mu kau pun masih bimbang bukan ?"

daging kelapa hijau muda bertesktur lembut dan berwarna putih, ia keruk perlahan,
aku masih suka menatap kendaran berlalu lalang,mencari wajah wajah yang datang dan menghilang..
ribuan corak warna silih berganti menjadikan jalan jalur dua riuh dan ramai orang orang pulang bekerja.
 
" sudah lah tak kah kau bosan "
ia diam menatapku, entah memberi jalan atau menekan ku ?.
aku masih suka menatap jalanan dengan ribuan warna berganti rupa
wajah wajah yang tak itu itu saja , sepitas datang lantas pergi..

" aku sulit mengantikan nya,, meskipun aku tahu siapa ?
" sudah kuduga ' jawabnya lantas ia juga mentap satu tempat yang sama dengan ku,
kami tak mengubah sudat pandang kami, mungkin terkadang air kelapa itu mebasahi kerongkongan kami,melalui saluran kecil yang kami hisap perlahan,,

" pernahkah kau mengalami hal yang sama dengan ku  ?"
maka kadang wajah itu bisa benar benar tampak kala jalaan tiba saja senggang.
rapi dengan senyumnya rapi dengan dengan rambutnya yang sedikit terurai
dan mata nya yang mematiakan.. benarkah mata itu yamg mematikan ku, ?
mematikan semua ambisi ku, pada seroja lain, yang kadang datang memupukan benih,,?


” pernah, namun tak segila itu,,  lebih simpel “
”kak....tak kah kau jemu atas semu ini ”.....


Jumat, 08 Juni 2012

di sudut desaku








Bila engkau suka hembusan angin sore, tentu kau akan suka dengan tempat ini, kan kau rasa hembusan kedamaian kala angin mendesir membela lembut wajah mu.
kau bisa menatap senja dari sini melihat matahari merapat perlahan ke bumi, ahh,, mungkin juga mentari sudah lelah menemani mu sehari lalu ia ingin membiarkan kau tengelam dalam mimpi mimpimu,,malam nanti,

bilakah kau suka melihat senyum ramah petani dengan kesehajaannya, kau akan suka duduk disini melihat mereka pulang, membawa gembalan kerbau atau sapi, mereka akan tetap menyapa mu, meski lelah sehari terbakar mentari, meski semua energi mereka tercurah agar kau tetap dapat makan nasi, tapi kuyakinkan kepada mu sekali lagi, “ mereka kan menyapa mu, manis sekali, “
bilakah kau suka melihat ribuan burung terbang, pulang, kau akan suka berdiri menatapnya disini,,

Hanya pada satu sisi !

pernah suatu malam aku duduk disini kala bulan sedang mati, jutaan bintang dengan segala rasi berjajar rapi, kau bisa sebut semau mu, carpicon, leo, sagitarius,cencer, dan,,, aku tak begitu hafal aku lebih suka merangkai bintang ku sendiri,,
ia kurangkai sendiri !,
membntuk bingkai sendiri, berlukis wajah teman mimpi,
bintang pujan hati


juni,tanggal 1
kan ku ceritakan betapa semaraknya sore ini, aku sedang tak berminat menceritakan senja dengan selulet wajah nya.

Bila kau mengahadapkan wajah mu ke utara, kau akan lihat sisi lain kermahan desa,
Bocah bocah kecil dengan kejenakaannya, dengan dunia nya yang penuh warna,

melihat bocah bocah riang bermain, dengan semua kepolosan tingkahnya,berebut bola,
” kene kene oper,,,,”
Dan kau akan tahu tim mana yang sedang unggul tampa harus kau tonton dari awal atau kau tanya para suporter nya, kau dapat tahu hanya melihat nya sekilas tim mana yang unggul dengan melihat pemain sebelah mana yang mengenakan baju,,

disisi lain kau dapat juga melihat sekumpulan ibu ibu duduk nyore,,
memperbicangkan banyak hal

pastilah seputar gosip, ? bukan aku tak yakin, ada yang lebih menarik dari sekedar gosip,
banyak hal positif yang mereka perbincangkan,
mungkin kau tak peduli atau tak ingin mendengar perbincangan asik mereka kau hanya cukup duduk manis melihat mereka, bagai mana pun dari sosok ibu kau dapat memetik banyak pelajaran dari nya, kau akan melihat mereka penuh kesabaran menyuapi anak nya yang sedang berlari lari, atau menimang nimang bayi mungil mereka,..

atau bila tiba saja kau melihat sebuah insident kecil salah satu dari anak anak tadi terjatuh saat sedang bermain, maka ibu tersebut akan segera berlari memberi pertolongan pertama , kau tahu apa ?

tatapannya dan segala kecemasannya
yang mungkin kadang terlalu berlebih hingga di satu sisi kita merasa sedikit kesal,
namun di balik itu semua, ia selalu menyiapkan kasih terbaik, dan cinta terindah
setuju gak ? sore mengahatarkan kehangatan, bukan ? aku sangat setuju dengan hal tersebut,
masih banyak hal indah yang dapat kau temui disini,
atau jika kau cukup beruntung kau dapat melihat keramaian bapak bapak yang asik bermain badminton,,atau beberapa pemuda bermain gitar,,,namun bisa saja kau menemumukan gadis gadis muda duduk berbincang bincang,

dari semua sudut  keindahan itu kadang mungkin tak kita sadari, hanya sepintas lalu kita lewati begitu saja, butuh pemahan lebih mungkin,setidak nya begitu, dari semua sisi keramaian senja di sini semua nampak indah,

namun ternyata baru ku sadar, baru kufahami, semua yang kusuka di senja senja yang ku lalui adalah duduk di sini, meski tampa frem frem yang ku ceritakan tadi, meski semua tak ada hanya bayang putih saja, duduk disini tetap lah hal yang sangat nikmat dan menenangkan.
duduk di kursi kayu panjang yang melingkari pohon mangga, kurasa tidak berbentuk kursi, namun lebih nampak seperti bale bale kau tahu kan seperti sebuah dipan bambu di bawah pohon mangga, dipan kecil berukuran 3 x 1 meter, tampa ukiran dan sandaran...
bersama sepupu kecil ku..


”kakkkk,,,ke taman kota yokkk ” ujarnya, selama aku dan dia duduk bersama sudah 6 kali ia mengataka itu, ahh, tahu kah dia aku lagi males, aku ingin duduk berdua saja dengan nya yang mengenakan baju merah tua bergambarkan anggry birds, lucu sekali,

apa lagi sewaktu aku memandikannya,, ku biarkan dia di dalam bak mandi, saat tiba saja ia berkata ” kakkk dingin, gendong.... ” , si kecil menggigil kedinginan,, dan aku palah ketawa riang,,( Penyiksaan anak anak di bawah umur), handuk yang ku bawa ku biarkan saja.

aku sedang enggan melangkahkan kaki, mengedong si kecil mendekat diri dengan teman teman nya di sana, aku ingin disini.bercerita dengan nya mendongenkan suatu cerita yang tiba saja ku buat alur nya sendiri,, ku buat tokohnya sendiri, ku ambil semua semau ku, .

” kau tahu dhi pohon ini sudah berumur”  membangunkan ku yang asik melamunkan wajah sendu itu, numun bukan kah aku sudah melupakannya, ahhh, seutuhnya tidak, bayang itu sering datng bahkan tiap hari ia menghampiriku,,