kau dalam semua sisi ku,
aku tak perlu tahu banyak tentang mu,,
selukis senyum mu yang ku mau
hanya sesaat meleburkan penat,yang mengerak
rindu rindu ku tak pernah bisa menguap
kurasa semakin pekat,,
kau dalam persepsiku
seprti utara bagi ku,,
menyudutkan, memaksa,semua
menjadikan biru,, haru
kau dalam benak ku
tak ayal ku sebut bunga
semusim semi di utara desa
menjadikan anak anak ceria,,
menjadikan senja berbeda,,,
kau dalam doa ku...
membenahkan kerah baju,,
menghidangkan secangkir kehangatan pagi
menjadi permaisuri, menjadi ibu bagi buah hatii,,,
aku yakin,
Engkau menatap Ku.Mencurahkan cinta Mu,, dalam bait bait kalam Mu
ya kemarin pagi aku mencumbu kembali kemasraan yang lama ku rindu,, sujud syahdu di sajadah cahya Mu..
mata ku berkaca kaca,,, nada nada doa ku terisak,,Merindu MU,, dalam Takbir, dalam ruku ku dalam sujud ku...
apa yang
membuat kau terus memikirnya ? apakah kau benar sedalam itu rasa mu pada nya?
kami
duduk disebuah kaki lima,
yang
menjajakan kelapa muda dengan sedikit campuran nira,
ia sahabat ku masih seperti dulu,
kendaran tampa henti berlalu lalang di depan kami, tampa
sedikit meninggalkan bekas di mata, atau kenanga di hati.
rasa segar air kelapa muda perlahan menghapus dahaga, dan
juga sedikit problema.
datang
pergi terus berganti
"
gimana,"
singkat
bukan entah tanda tanya atau tanda seru yang harus kububuhkan, kami selalu
mengawali dengantanya yang bukan tanya,
kata yang mengambang seperti pernyataan, namun begitulah semestinya seorang
kawan, memahami tampa harus di komandoi
namun aku
selalu yakin utuk menjawab tanya nya atau aku juga selalu tahu apayang harus
kutanyakan padanya
"
kadang aku bimbang "
dalam
kata ku aku pun masih bimbang, sebimbang itukah ?
lalu siapa yang harus menjawabnya ? bilakah aku pun tak
tahu ?
waktu,! mungkin...
" aku tahu sebenarnya dalam bimbang mu kau pun masih
bimbang bukan ?"
daging kelapa hijau muda bertesktur lembut dan berwarna
putih, ia keruk perlahan,
aku masih suka menatap kendaran berlalu lalang,mencari
wajah wajah yang datang dan menghilang..
ribuan corak warna silih berganti menjadikan jalan jalur
dua riuh dan ramai orang orang pulang bekerja.
" sudah lah tak kah kau bosan "
ia diam menatapku, entah memberi jalan atau menekan ku ?.
aku masih suka menatap jalanan dengan ribuan warna
berganti rupa
wajah wajah yang tak itu itu saja , sepitas datang lantas
pergi..
" aku sulit mengantikan nya,, meskipun aku tahu
siapa ?
" sudah kuduga ' jawabnya lantas ia juga mentap satu
tempat yang sama dengan ku,
kami tak mengubah sudat pandang kami, mungkin terkadang
air kelapa itu mebasahi kerongkongan kami,melalui saluran kecil yang kami hisap
perlahan,,
" pernahkah kau mengalami hal yang sama dengan
ku?"
maka kadang wajah itu bisa benar benar tampak kala jalaan tiba saja senggang.
rapi
dengan senyumnya rapi dengan dengan rambutnya yang sedikit terurai
dan mata nya yang mematiakan.. benarkah mata itu yamg
mematikan ku, ?
mematikan semua ambisi ku, pada seroja lain, yang kadang
datang memupukan benih,,?
Bila engkau suka hembusan angin sore, tentu kau akan suka
dengan tempat ini, kan kau rasa hembusan kedamaian kala angin mendesir membela
lembut wajah mu.
kau bisa
menatap senja dari sini melihat matahari merapat perlahan ke bumi, ahh,,
mungkin juga mentari sudah lelah menemani mu sehari lalu ia ingin membiarkan
kau tengelam dalam mimpi mimpimu,,malam nanti,
bilakah
kau suka melihat senyum ramah petani dengan kesehajaannya, kau akan suka duduk
disini melihat mereka pulang, membawa gembalan kerbau atau sapi, mereka akan
tetap menyapa mu, meski lelah sehari terbakar mentari, meski semua energi
mereka tercurah agar kau tetap dapat makan nasi, tapi kuyakinkan kepada mu
sekali lagi, “ mereka kan menyapa mu, manis sekali, “
bilakah
kau suka melihat ribuan burung terbang, pulang, kau akan suka berdiri
menatapnya disini,,
Hanya
pada satu sisi !
pernah
suatu malam aku duduk disini kala bulan sedang mati, jutaan bintang dengan
segala rasi berjajar rapi, kau bisa sebut semau mu, carpicon, leo,
sagitarius,cencer, dan,,, aku tak begitu hafal aku lebih suka merangkai bintang
ku sendiri,,
kan ku ceritakan betapa semaraknya sore ini, aku sedang
tak berminat menceritakan senja dengan selulet wajah nya.
Bila kau mengahadapkan wajah mu ke utara, kau akan lihat
sisi lain kermahan desa,
Bocah bocah kecil dengan kejenakaannya, dengan dunia nya
yang penuh warna,
melihat
bocah bocah riang bermain, dengan semua kepolosan tingkahnya,berebut bola,
” kene
kene oper,,,,”
Dan kau
akan tahu tim mana yang sedang unggul tampa harus kau tonton dari awal atau kau
tanya para suporter nya, kau dapat tahu hanya melihat nya sekilas tim mana yang
unggul dengan melihat pemain sebelah mana yang mengenakan baju,,
disisi lain kau dapat juga melihat sekumpulan ibu ibu
duduk nyore,,
memperbicangkan banyak hal
pastilah seputar gosip, ? bukan aku tak yakin, ada yang
lebih menarik dari sekedar gosip,
banyak
hal positif yang mereka perbincangkan,
mungkin
kau tak peduli atau tak ingin mendengar perbincangan asik mereka kau hanya
cukup duduk manis melihat mereka, bagai mana pun dari sosok ibu kau dapat
memetik banyak pelajaran dari nya, kau akan melihat mereka penuh kesabaran
menyuapi anak nya yang sedang berlari lari, atau menimang nimang bayi mungil
mereka,..
atau bila
tiba saja kau melihat sebuah insident kecil salah satu dari anak anak tadi
terjatuh saat sedang bermain, maka ibu tersebut akan segera berlari memberi
pertolongan pertama , kau tahu apa ?
tatapannya dan segala kecemasannya
yang mungkin kadang terlalu berlebih hingga di satu sisi
kita merasa sedikit kesal,
namun di balik itu semua, ia selalu menyiapkan kasih
terbaik, dan cinta terindah
setuju gak ? sore mengahatarkan kehangatan, bukan ? aku
sangat setuju dengan hal tersebut,
masih banyak hal indah yang dapat kau temui disini,
atau jika kau cukup beruntung kau dapat melihat keramaian
bapak bapak yang asik bermain badminton,,atau beberapa pemuda bermain gitar,,,namun
bisa saja kau menemumukan gadis gadis muda duduk berbincang bincang,
dari semua sudut keindahan itu kadang mungkin tak kita sadari,
hanya sepintas lalu kita lewati begitu saja, butuh pemahan lebih
mungkin,setidak nya begitu, dari semua sisi keramaian senja di sini semua
nampak indah,
namun ternyata baru ku sadar, baru kufahami, semua yang
kusuka di senja senja yang ku lalui adalah duduk di sini, meski tampa frem frem
yang ku ceritakan tadi, meski semua tak ada hanya bayang putih saja, duduk disini
tetap lah hal yang sangat nikmat dan menenangkan.
duduk di kursi kayu panjang yang melingkari pohon mangga,
kurasa tidak berbentuk kursi, namun lebih nampak seperti bale bale kau tahu kan
seperti sebuah dipan bambu di bawah pohon mangga, dipan kecil berukuran 3 x 1
meter, tampa ukiran dan sandaran...
bersama sepupu kecil ku..
”kakkkk,,,ke taman kota yokkk ” ujarnya, selama aku dan
dia duduk bersama sudah 6 kali ia mengataka itu, ahh, tahu kah dia aku lagi
males, aku ingin duduk berdua saja dengan nya yang mengenakan baju merah tua
bergambarkan anggry birds, lucu sekali,
apa lagi sewaktu aku memandikannya,, ku biarkan dia di
dalam bak mandi, saat tiba saja ia berkata ” kakkk dingin, gendong.... ” , si
kecil menggigil kedinginan,, dan aku palah ketawa riang,,( Penyiksaan anak anak
di bawah umur), handuk yang ku bawa ku biarkan saja.
aku sedang enggan melangkahkan kaki, mengedong si kecil
mendekat diri dengan teman teman nya di sana, aku ingin disini.bercerita dengan
nya mendongenkan suatu cerita yang tiba saja ku buat alur nya sendiri,, ku buat
tokohnya sendiri, ku ambil semua semau ku, .
” kau tahu dhi pohon ini sudah berumur”membangunkan ku yang asik melamunkan wajah
sendu itu, numun bukan kah aku sudah melupakannya, ahhh, seutuhnya tidak,
bayang itu sering datng bahkan tiap hari ia menghampiriku,,